Page 14 - 016-Alih Aksara - ISRA MI_RAJ AL-PALIMBANI
P. 14

Naskah Risalah Lathifah fi Bayan Isra’ wa al Mi’raj



                 Isi naskah tersebut  sebetulnya  bersumber dari QS al-Isra’:  1

            yang artinya, “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-

            Nya pada suatu malam dari masjidilharam ke Masjidil Aqsha, yang

            telah kami berkahi sekelilingnya, untuk kami perlihatkan kepadannya
                 PERPUSNAS PRESS
            sebagian  dari  tanda-tanda  (kekuasaan)  kami.  Sesungguhnya  Dia

            adalah  Maha  Mendengar  lagi  Maha  Melihat, dan juga hadis  Isra’

            Mi’raj Riwayat Ahmad nomor 17264.


                 Isra’  Mi’raj merupakan  dua gabungan  dari  kata  “Isra’” dan
            “Mi’raj” yang berarti proses perjalanan dan naiknya Nabi Muhammad

            SAW bertemu dengan  Allah SWT. Secara bahasa,  Isra’  bermakna

            “perjalanan” di malam hari, sementara menurut istilah adalah perjalanan
            Nabi Muhammad SAW dari Masjid al-Haram menuju Masjid al-Aqsha

            di Jerusalem. Sedangkan “Mi’raj” secara bahasa bermakna “tangga”,
            dan secara istilah merupakan perjalanan Nabi dari Bumi menuju langit

            tujuh hingga sampai Sidrat al-Muntaha .
                                                  9

                 Sejak  awal,  Isra’ dan  Mi’raj merupakan  salah  satu  peristiwa

            kontroversial  dalam  sejarah  peradaban  Islam.  Sehingga  dalam

            perkembangannya, Isra’ Mi’raj menjadi salah satu persoalan teologis

            bagi umat Islam awal (al-sabiqun  al-awwalun). Peristiwa tersebut

            merupakan momentum   krusial bagi pengikut Nabi Muhammad

            sekaligus fit and proper test kepercayaan dan komitmen umat kepada



            9   Muhammad Nur al-Ghazali. Perjalanan Hidup Rasulullah SAW (cet-1). Surabaya: Arkola, 2008: 251.


                                              5
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19