Selamat Datang di Sistem Informasi Penerbitan (SiPena)
 

Hedongka : Tradisi Masyarakat Wakatobi Menjaga Laut

Judul : Hedongka : Tradisi Masyarakat Wakatobi Menjaga Laut
Penulis : Febriansyah
Penerbit : Perpusnas Press
ISBN : 978-623-313-581-8
e-ISBN : 978-623-313-582-5
Halaman : xvi + 104 hlm
Tahun Terbit : 2022
Penyunting : Hartoyo Darmawan, S.Sos, M.M.
Tata Letak : Rahmawati
Desain Cover : Aly Ibnu Husein
Abstrak : Buku ini mengulas tentang bagaimana persoalan polusi sampah plastik di laut bisa teratasi dengan Hedongka, sebuah bentuk kearifan lokal masyarakat pesisir Kabupaten Wakatobi. Dengan menggunakan pendekatan kebudayaan, buku ini menyajikan uraian panjang terkait berbagai persoalan limbah plastik yang melanda dunia, termasuk laut Wakatobi, dan kemudian berusaha melihat bagaimana masyarakat terus menegosiasikan perkara-perkara limbah itu hingga menemukan solusinya. Menariknya, secara menakjubkan solusi tersebut ditemukan lewat tradisi kultural, yakni hedongka atau ritual warga dalam memanfaatkan ‘sampah’ di laut. Kabupaten Wakatobi yang menjadi tempat ditemukannya bangkai paus sperma merupakan wilayah yang memiliki alam yang murni. Masyarakat di sana merupakan masyarakat bahari yang punya relasi khusus dengan laut sebagai sebuah ekosistem kehidupan alamiah. Keduanya senantiasa menjunjung kesetaraan dan saling bersimbiosis. Karena alasan ini daerah ini mulai dikenal dunia sebagai Taman Nasional, Pusat Segitiga Karang, hingga Cagar Biosfer dunia. Namun, modernisasi dan pengaruh geografis, laut Wakatobi menjadi korban pencemaran sampah plastik. Timbunan sampah plastik di pesisir maupun di lautan ini coba di atasi dengan bermacam strategi oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Berbagai stakeholder yang aktif di kepariwisataan juga ikut menciptakan solusi guna mengatasi persoalan sampah plastik.