Selamat Datang di Sistem Informasi Penerbitan (SiPena)
 

Alih Aksara Karaeng Bate Salapang-VT 124

Mohon maaf, tidak tersedia file e-book
Judul : Alih Aksara Karaeng Bate Salapang-VT 124
Penulis : Anggraini Abu; Munasriana
Penerbit : Perpusnas Press
ISBN : 978-623-313-557-3
e-ISSN : 978-623-313-558-0 (PDF)
Halaman : 54
Tahun Terbit : 2022
Penyunting :
Tata Letak :
Desain Cover :
Abstrak : Salah satu aksara yang menjadi warisan kebudayaan Indonesia adalah aksara lontaraq yang berasal dari Suku Bugis-Makassar, Sulawesi Selatan. Sulawesi Selatan memiliki empat jenis aksara, yakni aksara jangang-jangang, aksara bilang-bilang, aksara serang, dan aksara lontaraq sulapaq appaq. Lontaraq sulapaq appaq adalah jenis aksara yang paling banyak dipakai hingga saat ini, contohnya penulisan nama jalan di seluruh Kota Makassar. Bentuk aksara ini memiliki nilai budaya yang sangat mendalam bagi masyarakat suku Bugis-Makassar, yaitu bentuknya yang berasal dari filosofi Sulapaq Appaq yang berarti empat sisi, yakni api, air, tanah, dan angin, sebuah susunan semesta kepercayaan mistis suku Bugis klasik serta struktur tubuh manusia yang terdiri atas kepala, tangan dan kaki. Beberapa naskah kuno yang tersimpan di Perpustakaan Nasional juga menggunakan aksara lontaraq. Apabila seseorang bisa membaca aksara Lontaraqserta memahami bahasa Bugis atau Makassar, maka ia juga bisa memahami isi dari naskah tersebut. Namun jika tidak, maka ia tidak dapat mengerti isinya dan naskah tersebut hanya akan jadi tumpukan kertas yang tidak berarti. Oleh karena itu, alih aksara sangatlah penting dilakukan agar naskah kuno yang berbahasa Bugis-Makassar dan menggunakan aksara lontaraq dapat dipahami oleh orang lainyang tidak memiliki kemampuan dalam membaca aksara lontaraq. Buku ini akan menyajikan hasil alih aksara naskah kuno koleksi Pepustakaan Nasional RI yang beraksara lontaraq dan berbahasa Makassar. Naskah kuno dengan nomor panggil VT 124 ini ditulis dalam dua bahasa, yakni bahasa Bugis dan Makassar. Bahasa Bugis digunakan untuk bagian naskah awal, yakni halaman awal sampai dengan halaman 46 yang telah diterbitkan oleh Perpusnas Press disertai dengan alih bahasanya. Kemudian selanjutnya halaman 47 sampai dengan halaman terakhir ditulis dalam bahasa Makassar yang akan disajikan alih aksaranya dalam buku ini.