Selamat Datang di Sistem Informasi Penerbitan (SiPena)
 

Alih Aksara Babad Kediri

Judul : Alih Aksara Babad Kediri
Penulis : Triana Kanthi Wati dan Marcellino
Penerbit : Perpusnas
ISBN : 978-623-313-533-7
e-ISBN : 978-623-313-534-4 (PDF)
Halaman : 130
Tahun Terbit : 2022
Penyunting :
Tata Letak :
Desain Cover :
Abstrak : Naskah asli cerita Babad Kediri ini ditulis oleh Sumasentika di Kota Kediri tahun 1885. Merupakan salah satu cerita sastra sejarah tentang topografi dan tokoh-tokoh di Kediri yang dibumbui dengan cerita-cerita rekaan untuk memperindah alur cerita. Teks ini juga menceritakan berbagai wilayah geografis di Jawa Timur berdasarkan tradisi lisan yang berkembang di wilayah tersebut. Menceritakan sejarah panjang Kediri dari jaman lahirnya Kerajaan kediri sampai penggambaran tentang berbagai tempat di wilayah Karesidenan Kediri yang masih dijumpai pada periode akhir abad 19. Awal cerita menceritakan tentang Gupermen Kediri yang meminta kepada seorang dalang wayang krucil yaitu Kyai Dermakondha untuk menceritakan tentang negeri Kadhiri, Jênggala, Ngurawan, dan Panaraga. Karena keterbatasan pengetahuannya, maka Kyai Dermakondha mengajak utusan Gupermen untuk datang kepada Kyai Buta Locaya, jin penguasa makhluk halus diseluruh wilayah tersebut. Dalam babad kediri diceritakan bahwa Kyai Buta Locaya adalah salah satu dari dua abdi Jayabaya, yaitu Kyai Daha yang turut muksa setelah Prabu Jayabaya Muksa. Semua cerita tentang sejarah kediri akhirnya diceritakan oleh Kyai Buta Locaya secara runtut. Isi dalam cerita Babad Kediri ini menceritakan tentang asal mula sampai selesainya kerajaan Kediri, dan juga menyinggung tentang Prabu Jayabaya, cerita Panji, serta tempat-tempat yang dipercaya sebagai peninggalan masa lalu, diceritakan pula tentang sejarah negeri-negeri besar dimasa lalu, seperti Ngurawan, Jenggala, Ngurawan, dan Panaraga.