Selamat Datang di Sistem Informasi Penerbitan (SiPena)
 

Alih Bahasa Mihrajanna Nabitta’ (Mikraj Nabi Muhammad)

Mohon maaf, tidak tersedia file e-book
Judul : Alih Bahasa Mihrajanna Nabitta’ (Mikraj Nabi Muhammad)
Penulis : Rahmatia dan M. Fadhly Kurniawan
Penerbit : Perpusnas Press
ISBN : 978-623-313-689-1
e-ISBN : 978-623-313-690-7 (PDF)
Halaman : 115
Tahun Terbit : 2023
Penyunting :
Tata Letak :
Desain Cover :
Abstrak : Teks Mihrajanna Nabitta’ adalah kisah perjalanan Nabi Muhammad saw. saat diperjalankan menuju langit menerima perintah salat yang dikenal dengan Isra Mikraj. Diawali dengan doa kepada Nabi Muhammad saw. dan para sahabat. Terdapat beberapa tempat yang dikunjungi Nabi Muhammad saw. dan Nabi Muhammad saw. sempat berhenti untuk melakukan salat dua kaat di tempat tersebut. Tempat-tempat itu adalah negeri yang bernama Madyan, tempat tinggal Nabi Muhammad saw. Syuaib di negeri Syam; pohon tempat bernaung Nabi Muhammad saw. Musa as.; negeri bernama Mesir, tempat Allah swt dan Nabi Muhammad saw. Musa AS berdialog di puncak gunung Tursina; Baitul Haram, Yerussalem. Di akhir cerita, mengisahkan kembalinya nabi ke dunia dan menghadapi Abu Jahal beserta kaumnya yang tidak percaya pada cerita Isra Mikraj Nabi Muhammad saw. yang hanya menempuh waktu semalam. Kisah Saidun yang menyangkal kebenaran peristiwa Isra Mikraj dan mengalami sendiri peristiwa perjalanan waktu, sehingga ia sadar dan yakin atas kebenaran Muhammad saw. Naskah ini ditulis menggunakan aksara Lontara dengan bahasa Makassar dan doa dalam bahasa Arab. Naskah ini tidak memiliki sampul dan seluruh naskah sudah terlepas dari jilid. Halaman naskah tercecer tidak berurutan. Namun, saat dilakukan penyusunan ulang, semua halaman naskah masih lengkap. Terdapat penomoran halaman dengan pensil di bagian tengah atas sebagai bantuan untuk mengurutkan naskah. Naskah dasar dari penelitian ini berasal dari koleksi pribadi Bapak Haruna Daeng Nyampa yang berada di Kabupaten Gowa. Ia adalah seorang seniman Pamanca di Gowa dan memiliki beberapa naskah Lontara peninggalan leluhurnya.