Selamat Datang di Sistem Informasi Penerbitan (SiPena)
 

Kenali Pangkepmu

Judul : Kenali Pangkepmu
Penulis : Misbah Maggading, Afdhal AB, Hamriah Muaedi, Suriadi, Muhajir MA, Zulkifli, Fatmiah N, Sulaiman Ghibran, Muhammad Ramli Sirajuddin, Marlina S, Choirul Anam Ahmad, Muhammad Ridwan, Wais Zulqarni Ahmad, Muhammad Fajar Niarwan, Aditya Idris
Penerbit : Perpusnas Press
ISBN : 978-623-313-611-2
e-ISBN : 978-623-313-612-9 (PDF)
Halaman : viii, 99 halaman
Tahun Terbit : 2022
Penyunting : Aria Yulita
Tata Letak : Andhika Wira Utama N
Desain Cover : Andhika Wira Utama N
Abstrak : Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan atau biasa disingkat Pangkep merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan yang berbatasan langsung dengan Selat Makassar. Melansir dari pangkepkab.go.id, kabupaten dengan luas 12.362,73 km² ini memiliki 13 kecamatan yang terdiri dari 103 desa/kelurahan. Konon, nama Pangkajene sendiri berasal dari kata pangka yang artinya cabang dan je’ne yang memiliki makna air. Hal ini merujuk pada sungai yang membelah Pangkep menjadi bentuk cabang. Asal-usul nama ini adalah bagian dari nilai-nilai kearifan lokal dan tentunya ada makna dan nilai yang terkandung didalamnya. Selain itu, kearifan lokal dapat berupa budaya, kebiasaan, fenomena, dan juga tradisi dari sebuah daerah atau kelompok masyarakat. Nilai-nilai kearifan lokal menjadi ciri khas dari setiap kelompok masyarakat di daerah masing-masing dan akan diteruskan kepada generasi selanjutnya. Kearifan lokal merupakan hasil dari jangka waktu yang sangat lama, dan diteruskan kepada generasi-generasi selanjutnya. Buku berjudul Kenali Pangkepmu mengeksplorasi nilainilai kearifan lokal yang berasal dari Kabupaten Pangkep. Lima belas tulisan tersaji dalam buku yang dihasilkan dari kegiatan Inkubator Literasi Pustaka Nasional Tahun 2022 untuk wilayah Pangkep. Adat-istiadat, wisata, budaya, hingga kuliner disajikan para penulis yang berasal dari Pangkep. Salah satu yang diangkat dalam buku ini adalah terkait tradisi bissu yang mengajarkan nilai tentang bagaimana menghormati alam dan kegigihan menjaga kearifan budaya. Bagaimana ritual bissu ini dijalankan serta pendapat peneliti terkait tradisi ini diulas lengkap dalam buku ini. Tulisan lain tentu tidak kalah menarik dan penting, sebagai bagian dari upaya menarasikan kembali nilai-nilai kearifan lokal di Pangkep. Buku tematik kearifan lokal ini diharapkan dapat memberikan arah perkembangan budaya dan menjadi salah satu alat untuk mengarahkan masyarakat setempat (lokal) agar tetap berperilaku sesuai dengan perkembangan budayanya, meskipun terjadi berbagai perubahan yang berkaitan dengan perkembangan kondisi sosial masyarakat. Dengan karakteristik ini, masyarakat cenderung menjaga nilai-nilai lokal yang mereka miliki dan menerapkan cara hidup yang sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Di sisi lain, kearifan lokal mampu menjaga kebudayaan asli masyarakat dari perkembangan zaman maupun pengaruh budaya luar atau asing. Dengan adanya kearifan lokal, nilainilai, tradisi dan kebudayaan di masyarakat akan tetap terjaga dan lestari. Sehingga masyarakat dapat hidup sesuai dengan kearifan yang dimiliki oleh masyarakat setempat.