Selamat Datang di Sistem Informasi Penerbitan (SiPena)
 

Kidung Bwana Wina?a Karya Ida Padanda Ngurah

Mohon maaf, tidak tersedia file e-book
Judul : Kidung Bwana Wina?a Karya Ida Padanda Ngurah
Penulis : Putu Eka Guna Yasa dan Ida Bagus Rai Putra
Penerbit : Perpusnas Press
ISBN : -
e-ISBN : Dalam Proses
Halaman : 123
Tahun Terbit : 2024
Penyunting : Tim Perpusnas
Tata Letak : Tim Perpusnas
Desain Cover :
Abstrak : Naskah lontar Kidung Bwana Wina?a yang ditulis oleh Ida Padanda Ngurah ditemukan tersimpan di berbagai tempat penyimpanan naskah di Bali dan Belanda. Sejauh pelacakan yang dilakukan, ditemukan 5 naskah Kidung Bwana Wina?a. Berdasarkan bahannya, naskah tersebut dapat dipilah menjadi dua, yaitu lontar dan kertas. Naskah yang berbahan lontar tersimpan di Gria Mandara Munggu, Mengwi Badung, Gedong Kirtya Singaraja, dan Pusat Dokumentasi Kebudayaan Bali Provinsi Bali. Sementara itu, naskah yang berbahan kertas ditemukan di KITLV Belanda dan Gedong Kirtya, Singaraja. Naskah lontar yang tersimpan di Gria Mandara, Munggu belum teregister dalam satu katalog khusus karena merupakan koleksi pribadi keluarga. Sementara itu, naskah lontar yang disimpan di Gedong Kirtya Singaraja teregister dengan nomor No VC.1565/4. Selain itu, naskah lontar juga ditemukan di Pusat Dokumentasi Kebudayaan Bali dengan nomor register G/III/12 Dokbud. Naskah berbahan kertas berbentuk buku yang tersimpan di KITLV Belanda tercatat dalam koleksi Korn [KITLV Or. 435 No. 270] yang diberi judul: Netherlandsche Expeditie tegen de Bali rijkjes Tabanan en Badoeng (Z. Bali) in 1906 en enkele feiten daarna t/m 1918 geschreven door Pedanda Ngurah Blajoe” atau “Ekspedisi Belanda terhadap kerajaan-kerajaan Bali yang kecil di Tabanan dan Badung [Bali Selatan] pada tahun 1906 dan beberapa kenyataan yang dengan 1918, ditulis oleh Pedanda Ngurah Blayu” (Palguna, 1988: 95). Naskah yang juga berbahan kertas koleksi Gedong Kirtya, Singaraja merupakan salinan dari naskah No VC.1565/4 dengan nomor register IV d. 4443 Singaraja dikerjakan tahun 2002. Kajian ini memuat pemaknaan perjuangan masrakat Bali melawan Belanda dalam Kidung Bwana Wina?a. Kary ini dapat dijadikan panduangan untuk mengetahui pergolakan politik internal kerajaan Bali dan intervensi militer yang dilakukan oleh Belanda. Karya ini merepresentasikan Ingatan Kolektif Nasional dari Provinsi bali dalam periode zaman yang krisis dan titik balik peradaban Bali.