Selamat Datang di Sistem Informasi Penerbitan (SiPena)
Call Center
021.3922749, 3154864
Daftar
Login
Tulis, Terbit, Sebarkan
Home
Buku
Penulis
Terbitan Lain
Pedoman / Standard
Prosiding
Laporan
Majalah/Jurnal
Terbitkan Buku
0
Tulis, Terbit, Sebarkan
Close
Home
Buku
Penulis
Terbitan Lain
Pedoman / Standard
Prosiding
Laporan
Majalah/Jurnal
Terbitkan Buku
Daftar
Login
Perjalanan Pangeran Syarif
Mohon maaf, tidak tersedia file e-book
Judul
:
Perjalanan Pangeran Syarif
Penulis
:
penyadur : Syahrial
Penerbit
:
Perpusnas Press
ISBN
:
-
e-ISBN
:
Dalam proses
Halaman
:
115
Tahun Terbit
:
2024
Penyunting
:
Tim Perpusnas
Tata Letak
:
Tim Perpusnas
Desain Cover
:
Abstrak
:
Ibnu Sayid Syarif Hasan al-Qadri atau yang dikenal dengan nama Kanjeng Panembahan Matan mengirim surat kepada putra sulungnya yang bernama Pangeran Syarif Abdul Rahman di negeri Tanjung Batu. Surat itu menceritakan pengalaman Sultan Matan selama dua setengah bulan berada di Pontianak. Kemudian, Pangeran Syarif menceritakan isi surat yang diterimanya istrinya. Kedatangan ayahnya ke Pontianak semata-mata untuk membantu adik kandungnya yang bernama Pangeran Muda Ulama. Dia dituduh pemerintah kolonial Belanda melakukan pembunuhan. Perkara itu ternyata belum diputus Mahkamah di Pontianak. Sultan Matan ingin membebasakannya dengan meminta bantuan Sultan Pontianak, tetapi sultan tetap tidak bisa membantu karen Belanda menganggap Pangeran Muda Ulama sebagai pembangkang. Akhirnya, dengan perasaan sedih Sultan Matan pulang ke Matan dengan menumpang kapal api. Dalam perjalanan, kapal api itu sempat dihadang oleh angin ribut, hingga nahkoda kapal memutuskan untuk mengubah haluan ke Pulau Datuk agar terhindar dari bencana. Setelah angin ribut reda, pelayaran dilanjutkan kembali hingga akhirnya kapal itu tiba setelah berlayar selama tujuh hari. Segera setelah sampai di istananya, Sultan Matan segera menyurati putra sulungnya yang bernama Pangeran Syarif Abdul Rahman untuk kembali. Tujuannya agar sang putra mengurus kerajaan dan rakyat Matan. Sesampainya di Matan, sang pangeran disambut gembira oleh selutuh rakyat Matan.
Email
*
:
Password
*
:
Belum Terdaftar?
Daftar Disini
Lupa Password?
Perpustakaan Nasional RI
© 2021.
Pemuktahiran